Into the Unknown

When I gazed over the sky I dream to be someone somewhere
When I looked over the crowd I hate to be ordinary
When I see the reflection in the miror I feel nothing

I’m not a prodigy
But I always thougt that I have something

I came acros three-junction When the choice is Left, Right, or Straight
I want to walk over the three
But, it wouldn’t allow

I sat in the middle of it
Doing nothing forward nor backward Confussion, hesitation, cowardice

Then.. “You are going there to get stroger, right? So what you need isn’t ability, it’s courage. You could travel the usual path too.. if that’s the place you want to go, then fine. But you’re gonna go to collage, get a job somewhere, quit it, and get married?. Even taking the usual path route, everyone has worries about what desicion to make along the way. Nobody has confident at first, if you want thrive in the world of talent , that might be a throny path. But for people who can achieve anything, life is full of big decision no matter what..”

So I get up And taking step
Left?, Right?, Straight?
By the reason of goodness And armed with courage 1, 2, 3,..
Into the unknown “Man Jadda wa Jadda

Quote Source: 1. SKETDANCE episode 17 2.  A Rhytme from Arabic

Terasa di Puncak Dunia – Sebelum Semuanya Dimulai

Pagi, hari senin, 11 februari 2014, aku masih duduk disofa menonton tv bukannya sekolah. Hari ini aku masuk sekolahnya sore, jam 4, soalnya kelas sl 7 kelas Aurum-Argentum mau pra Otfa. Tapi jam 12.00 siang aku sudah siap berangkat. Aku sudah janjian sama Aya, Dhika dan Muthi untuk kumpul terlebih dahulu di rumah Dhika untuk belanja bahan-bahan makanan kelompok. Untuk praotfa ini kelompokku itu sama muthi, kandi, Raihan, akbar, rian dan kautsar, ketua kelompoknya kautsar, kelompokku kelompok 2. Setelah mandi, aku berangkat, sekitar jam setengah 1. Aku udah ngabarin ke temen-temen kalo aku rada telat. Rumahnya dhika ada di komplek BBD, Ciganjur, Jaksel. Saat masih kecil, aku lumayan sering main kerumahnya. Aku diantar sama supir pribadiku naik mobil. Sampai di kompleknya sopirku lupa alamat rumahnya dhika, akupun juga gak nanya, dan aku gak bawa hp. Mobilku muter-muter aja dikomplek itu. Sampe sopirku nanya ke supirnya dhika alamat rumahnya. Tapiii akhirnya ketemu juga deh rumahnya..

Dari rumah dhika kita berangkat jam 4 kurang, nungguin dhika selesai mandi. Kumpul kelas yang sebenarnya ituu di cipedak jam 4. Sampe dicipedak kita langsung nurunin barang dan kumpul bareng temen temen yang lain. Ini kali pertamanya lhoo aku ke SAI cipedak sejak pindahan dari ciganjur. Kami kumpul di kantor, karena masih baru, jadi kantornya itu ngeres trus masih bau cat gitu. Setelah forum dibuka sama Bu Firda, kami disuruh sharing barang-barang kelompok, kayak bahan makanan, kompor, matras, bahan bakar dll. Setelah itu free sampe jam 6.

Maghrib, semuanya pada sholat, kecuali yang sedang berhalangan. Banyak juga lhoo anak perempuan yang sedang berhalangan, aku termasuk yang berhalangan. Kalo aku, yang lain lagi sholat, aku bersih-bersih ke kamar mandi. Sebenernya lagi dapat haid saat praOTFA ataupun OTFA adalah salah satu mimpi terburukku, karena kesannya itu pasti ribet gak nyaman dan berbagai hal lainnya yang tidak seharusnya. Tapi ini masih pra OTFA, masih ada tong sampah nanti, masih ‘fine’ lahhh, mudah-mudahan pas OTFA nggak deh. Setelah sholat kami makan malam, aku makan ayam D’besto yang tadi dibeli pas belanja, enak banget makannya, dari tadi aku kelaperan. Setelah kenyang, kami kumpul briefing buat besok dan kumpul PAK (Pembimbing Anak Kelompok), kelompokku PAKnya Pak Kemal, tapi Pak Kemal berhalangan, sementara kumpulnya bareng Pak Ikhwan. Sekitar jam 8.30 malam kami sudah harus tidur, yang perempuan tidurnya di ruang komputer, beralaskan karpet, beratapkan kipas angin.

Jam 3 pagi kebanyakan sudah bangun, tadi malam walaupun susah mencari posisi tidur yang enak di karpet, aku bisa tidur lumayan nyenyak hitungannya. Kami lalu packing terakhir, sebelum tas carier itu dimasukkin mobil. Semua barang seperti minum, snack, mukena, atau yang harus gampang diambil selama perjalanan dikeluarkan dari tas carier. Aku untungnya saat waktu packing sempet ganti pembalut. Setelah semua rapih, tas carier, tenda, sudah masuk mobil, kami jalan kaki ke jalan besar untuk naik tronton. Letak SAI cipedak rada kedalem dari jalan besar, tronton gak bisa masuk, jadi, kita deh yang harus jalan. Gelap-gelap pagi buta, kami jalan kaki. Setelah sampai di trontonnya, kami mencari tempat duduk, menurut pengalamanku naik tronton, yang enak itu duduk di paling ujung depan, supaya kena angin. Tapi aku dapetnya di kedua dari depan bagian kiri. Kami duduk menyamping, sebagaimana tempat duduk tronton. Yang paling ujung dari depan, atau samping kiriku itu muthi, samping kananku kandi, dan depanku athaya dan zahra. Paling gak suka kalo nunggu tronton jalan didalem tronton, soalnya panas. Tapi akhirnya perjalanan pun dimulai.

Nggak bisa dibilang sebagai perjalanan yang nyaman sihh, aku gak bisa tidur, gak ada senderan, kandi nyender mulu ke aku (berattt!?). Shubuh, kami berhenti di suatu masjid di Ciampea untuk sholat shubuh. Yang lagi gak sholat makan dulu trus jagain sepatu-sepatu yang lain. Makannya itu nasi goreng, dan menurut lidahku nasinya agak pedes lada, perutku kurang nafsu makan (bukan hal biasa buat aku yang gembul). Perjalanan dilanjutkan, kayaknya udah mulai nanjak nih, aku tidur, tidurnya gaaak enaaaak bangeeet. Pas bangun, pemandangan yang bisa kuintip sudah pepohonan dan rumah-rumah desa di kanan-kiri jalan. Aduuh, panas dehh, kayaknya enak banget muthi kena angin. Akhirnya aku tukeran sama athaya tempat duduknya, dan berusaha menikmati angin dan perjalanannya.

Kami sampe dilokasinya, tapi belum sampe dilokasinya. Maksudku, tronton kayaknya gak bisa masuk camping groundnya deh, apalagi jalur pendakiannya. Oh iya, kita udah nyampe di daerah gunung bunder, tempat praOTFA selama sehari berikutnya. Kita disini Cuma 2 hari satu malem. Kami turun dari tronton dan mengambil tas carier, lalu kami jalan ke lokasi camping groundnya membawa tas masing-masing. Baru jalan sebentar, aku udah kehabisan napas, mungkin karena jalannya sangat menanjak. Sampe di camping ground, kami streching atau pemanasan dan menunggu guidenya datang.

Trekking dimulai!!, kami bawa tas carier masing-masing yang lumayan berat. Jalanannya atau bisa dibilang jalannya batu-batu dan menanjak, cepet bikin ngos-ngosan. Aku berusaha mengatur napas dari awal perjalanan. Oh iya, tujuan trekking kami itu adalah ke Kawah Ratu, sekitar 4 km jalan kaki di gunung. Sharing aja nih, tujuannya praOTFA itu, yang jelas berlatih untuk OTFA, melatih fisik, Rohani dan juga leadership, sebagaimana konsep pendidikan Sekolah Alam Indonesia.

Jalan, jalan dan jalan. Jalannya gak berubah, tetep nanjak (ya iyalahhhh, namanya naik gunung, naik dulu baru turun). Napasku makin ngos nosan, tapi aku berusaha untuk tetep menjaga mental semangatku, caranya dengan, berdzikir, al matsurat sampai membuat irama dalam hati. Yang capek bukan aku aja yaa.. pada capek lhoo, padahal dari tanda km yang ada digunung, ini blm satu kilometer (?!?!). tapi gak kerasa lho, meninggalkan anggota kelompokku dan sebagian besar yang lain, aku sama muthi jadi yang terdepan! Setelah pemandunya.

Naik gunung itukan pasti harus jalan, dan jalannya rada ngengkang-ngengkang gitu kan, menghindari segala rintangan. Hari ini aku pake celana training, tapi celana trainingnya udah bolong, trus udah dijahit-jahit gituu. Nah, celanaku pada suatu waktu saat trekking, robekkkk!, bawahnya lagi jadi bisa kelihatan celana dalemnya(maap). Aduuuuh ada ada aja sihhh. Tapi sampai di peristirahatan pertama, yaitu satu km dari jalur awal pendakian, aku doble celana deh pake celana jas hujan. Masih alhamdulillah…. penderitaannya gak berlanjut hehehe.

Laanjuuttttt. Trekking jalan teruss, dan jalannya makin bermacam rupa, kami harus melawati jembatan, atau bisa dibilang kayu doang diatas sungai. Kami harus basah-basahan melewati sungai-sungai kecil, gak bisa deh kalo sepatunya gak basah. Truuus yg terburuk ialah lumpur, tapi lumpurnya lumpur hidup (bisa dibilang begitu), kalo diinjek pasti tenggelem dilumpurnya dalemm.

Aku sepertinya sudah gak fokus saat jalannya. Pas ngelewatin suatu sungai aku jatoh, tapi untungnya gak ada yang ngetawain tuh, udah pada capek. Pas aku jatoh jaraknya mungkin tinggal 2 km lagi ke kawah ratu. Barisan trekking udah ngaco deh, yang didepan bikin kelompok sendiri, yang ditengah bikin kelompok sendiri, yang dibelakang bikin kelompok sendiri, dan satu kelas ini tuh udah kepisah-pisah jalannya.

Sammpeee, peristirahatan ke 2. Padahal sih sebelumnya sering berhenti juga buat istirahat, tapi ini yang diitung resminyaa.. (?). kalo tadi peristirahannya ditempat yang agak lapang ditempat yang kena sinar matahari, kalo sekarang kita istirahatnya ditempat yang dialuni suara-suara harmoni gemericik air sungai dikanan-kiri tempat kami istirahat. Banyak anak laki-laki yang bermain air di sungai.

Lagi, lannjuuut!. Peristirahatan ini adalah tempat mata air terakhir sebelum kawah ratu, dan kita harus bergegas sudah tengah hari. Jalan trekking selanjutnya lebih banyaaaak banget lumpurnyaa, truss kecampur lumpur belerang warna putih. Sepatuku warnanya gak karuan deh. Makin dekat, aromanya semakin kuat, aroma telur busuk, disertai dengan pohon-pohon mati kering dan beberapa trek berbatu yang hampir membuatku jatoh. Tanda-tanda pemandangan sungai belerang sudah terlihat. Jalannya menanjak curam, kemudian turunan curam. Sammpe?, ada suatu sungai belerang yang menjadi titik hampir sampe, disana ada peringatan-peringatan, dan kursi kayu. Tapi masih jalan lagi lhooo, *pengingat kami jalannya bawa tas carier ya… 6-10 kg. Jalan kedepan, masih nanjak, masih nurun, masih ada banyak baget lumpur belerang. Sampe hampir disuatu titik setelah lumpur belerang yang pekat dan seperti lumpur hidup, setelah tanjakan yang berbatu, kami sampe diatas kawah ratu. Dapat dilihat pemandangan kawah ratu yang bergejolak. Sangat mengaggumkan.

Tau nggak kenapa ini lebih mengaggumkan daripada kawah-kawah yang pernah aku lihat??, gak kayak melihat kawah di tangkuban parahu atau kawah putih, melihat kawah ratu ini butuh perjuangan, perjuangan yang kita peroleh sendiri, gak kayak tinggal naik mobil ngennnng~, nyampe -_-.
Kami, para gerombolan depan sudah sampai di kawah ratu, dan sekarang menunggu teman-teman yang lain. Ada yang kena pacet!, mabelle kena pacet, mungkin pas dari dihutan. Sambil menunggu ada yang istirahat meluruskan kaki sambil duduk diatas permukaan dari bebatuan yang bau belerang, ada yang foto-foto, ada yang makan snack. Si Akbar, anggota kelompokku, snacknya hilang, trus malah minta ke aku, orang yang snacknya hilang dia, Derita Lo lahhh. Kami menunggu teman-teman yang lain, 5, 10, 15, 20 menit, kira-kira perasaan ku udah lama banget kita duduk diatas batu-batu ini nunggu mereka, mana panas lagi, pas itu udah sekitar jam 1 siang lebih. Temen-temen gerombolan belakang (maap) baru sedikit yang muncul, dan mereka gak bawa tas carierrr!. Kayaknya yang lain pada istirahatnya di sungai belerang yang ada tanda peringatan sama tempat duduk kayunya dehh. Semuanya pada kesel nunggu, termasuk aku, tapi aku udah terlalu capek untuk marah seperti yang lain.

Karena udah terlalu lama panas-panasan akhirnya guru yang ada membolehkan kami perjalanan turun gunung. Setelah turun sedikit dari tempat kami nunggu, ada anak-anak cewek GemBel (gerombolan belakang) malah foto-foto sama pake belerang di muka, ihhhh nyebelin banget sihhh. Trus kayaknya kaki Aby keselo di lumpur belerang itu gara-gara jatoh, aku sempet ngeliat dia dipakein tongkat. Tapi aku dan kelompok depan lanjutt, sampe di tempat yang sungai-sungai itu kami disuruh nunggu lagi. Sekarang udah ngumpul semua anak dan guru yang ikut PraOtfa. Perkelompok mulai perjalanan turun gunung, aku berusaha menjadi yang terdepan dan terdepan. Setelah melewati jalan yang penuh teror lagi, akhirnya Sampai di peristirahatan ke 2. Aku yang minumnya habispun mengisi minum dari sungai yang bersih nan jernih.

Perjalanan turun gunung, aku kepisah dari kelompok paling depan yang ada pemandunya, sekarang ditengah hutan kami Cuma berempat, aku, muthi, aya dan azzura, untungnya ketemu luthfi jadi berlima. Kami berjalan dari peristirahatan ke 2 sampe peristirahatan pertama sekitar 3 km ituuu, Cuma berlima, ditengah-tengah alam ini. Tapi alhamdulillah kami masih dilindungi. Aku sempet BAK di hutan, habiss udah kebelet.

Akhir perjalanan,sekarang dibelakang kita jadi banyak temen-temen yang lain, sejak dari tempat peristirahatan. Jeda waktu istirahat memungkinkan untuk gerombolan yang dibelakang untu menyusul. Sekarang akhir perjalanan juga, jalan yang tadi pas berangkat aku lewatin sekarang udah jadi lebih hancur. Kaki ku hampir dibatas maksimalnya, setelah hampir 6 jam naik-turun. Ditengah-tengah kecapean,tanah laterit dan turunan yang licin, aku sempet terpeleset beberapa kali, tapi aku selalu berusaha, iya kan? Yang terpenting, berusaha!.

Sampeeee!, setelah sampai kami, perkelompok harus bikin makan siang (itu udah jam 3 buuu! Makan siang?). nah problemnya itu, yang bawa kompor gasnya masih blom nyampe….!, tapi gak apa-apa deh pake parafin aja juga bisa. Menu makan pertamanya adalah: nasi, telor kornet, tambah bon cabe mungkin. Yang masak anak perempuan, yang cowok bangun tenda. Yang cowok susahhh bangeet! Disuruh nyuci piring sama nestingnya… pas masak tim outbond kebanyakan terakhir, soalnya nanduin aby, aby kakinyakan sakit jadinya selama perjalanan turun gunung ditandu, pasti sulit.

Setelah makan, rapih-rapih tenda, dan ISHOMA, istirahat, sholat, makan (kan udahhh!). tapi sekarang kita harus bersih-bersih, trus kalo yang lagi sholat sholat ashar di jama’ dzuhur dulu, soalnya udah azan tuh. Pas semuanya lagi sholat, aku mandi, walaupun kamar mandinya begitu, tapi masih alhamdulillah masih ada kamar mandi, nanti pas OTFA ga ada kan?.

Setelah ISHOMA, kami masak makan malem, tapi yang makan Cuma anak cowok, yang anak cewek termasuk aku masih kenyang. Menunya: nasi, sosis. Trus pas mau masak sosis kan plastik di sosisnyakan harus dibuang, pas ngebukainnya, sosisnya pada jatohan kena tanah. Tapi higienis kok (?), habis jatoh, di cuci pake air minum, trus dimasak pake nesting, parafin sama mentega. Akbar yang masak, jadinya ada yang gosong-gosong gitu. Pas ini, M Raihan lagi sakit.

Jam 6, maghrib. Pada sholat maghribnya pake matras, trus matrasku dipake akbar!. Pas pada sholat maghrib, aku ditenda sama yang lagi gak sholat juga, trus aku sambil duduk ditenda trus masih harum sabun bekas tadi mandi. Rasanya ini titik di hari ini, dimana aku paling nyaman.
Setelah sholat, dzikir, ada refleksi kegiatan. Sedikit dingin-dinginan, kelompokku refleksinya sama Pak Bucho.

Malam itu aku tidur pake, jaket, sleeping bag, kaos kaki, salon pas, sama balluran minyak kayu putih di kakiku yang sakit bekas tadi trekking. Tapi herannya, mungkin karena capek, aku lumayan pules tidurnya.
Tiba-tiba bangun tidur gelap banget, bingung, ini dimana ya’?, dirumah?, gak deng, masihh ditenda?. Aku terus mencari senterku, disusul dengan bangunnya muthi, kandi, suara-suara guru yang lain, dan aya.
Habis bangun, trus sholat sama sedikit briefing kami harus siap-siap masak. Guru-guru pembimbing anak kelompoknya kebanyakan guru baru, trus berisik, nyari senter laaah, ngelipet sleeping bag laaaah, dan sebagainya.

Pas masak pagi, menunya: nasi, sarden, kornet sama sedikit abon. Pas masak hujannnnnn! Byuuur!, pas masih gerimis untungnnya diatas kompor udah diatepin plastik sampah, soalnya hujannya deres banget. Tenda kita banjir, sedikit-sedikit, banyak, barang-barang rada basah. Buru-buru masukin tenda barang yang mau diselamatkan pas masak. Tapi tooooh, akhirnya bisa makan juga. Nasi sama sardennya sisa banyak, trus dikasih ke kelompoknya adel, yang muka-mukanya pada kelaperan nungguin masakan.
Karena kondisi, rencana awal streching, ga jadiiiiiii! Ya! Karena kondisi juga, rencana awal jalan kaki ke curug, ga jadiiii! Ya!

Habis masak, packing deh. Kelompokku yang cewek pertama rapih, yang cowok, hampir terakhir. Bawa turun tas carier kebawah, ke tronton. Pada pake sendal jepit lho!, hati-hati jalan licin b g t.
Sekitar jam 8, kami berbaris, foto-foto dan penutupan. Penutupan barang-barang yang ketinggalan jugaaa, aku takut banget kalo ada barangku, tapi untungnya gak ada, malahan ada plasit tenda guru!. Malu banget tuh gurunya disorakin murid-muridnya!

Di Tronton aku duduknya diujung lho! Kena angin, seru banget. Tapi selama di tronton celanaku basah, jadi duduknya gak nyaman geser-geser mulu (maap ya! Yang disebelahku). Trus duduknya kesempitan lagi, kan soalnya turun gunung, jadi mobilnya miring ke depan, akunya ke gencet deh
He he he, aku jadi minta-minta makanan mulu nih ke kelompoknya Afi, habis baru laper sih.. snack makanannya juga enak-enak.

Selama perjalanan aku gak banyak ngomong dan ngobrol, aku merhatiin jalan aja, merhatiin bayangan, roda mobil, garis jalan, angin dan segala hal detail lainnya.
Dari tol lingkar luar bogor, tol dalkot, sampe keluar tol. Sekarang dah nyampe cilandak! Sekitar jam 2 an.

Sampe di cipedak!! Kami turun dan jalan kaki sebentara. Kemudian, kami disuguhkan soto ayam yang lumayan banyak porsinya. Aku takut banget gak dijemput…. tapi setelah nelpon dan beberapa menit menunggu, akhirnya dijemput. Aku ngambil tasku dan tentengan, lalu menuju mobil, dan pulang!
Eh, nyampe rumah aku baru sadar kalo tempat minumku ketinggalan, gak ketinggalan di gunung bunder, tapi ketinggalannya di SAI cipedak. Tapi aku capek banget-banget-an,
“such an advanture”, aku gak peduli deh sama tempat minum itu.

Terasa di Puncak Dunia – 2

OTFA Sekolah Lanjutan
Out Trekking Fun Adventure

 

“Hidup!, parah!, aku bisa nyampe!”
Aku bener-bener nggak nyangka aku bisa, tapi aku bisa. Pikiranku hanya kepuncak, sampai kepuncak!, aku gak peduli dengan kehilangan pemandangan yang mempesona karena kabut, aku cuma peduli aku sampe.

“ coz I’m in top of the world, euy` ~ ~ ”

Aku mulai me re-wind lagu-lagu yang emosional bagiku didalam hati, betulan ini menakjubkan. Menakjubkan karena dengan kondisi badanku harusnya ini, mustahil.

“I always swore to you I never fall a part ~ ”

Setelah itu, setelah semuanya kumpul dan bersuka ria, foto-foto, tiap kelompok merefleksikan perjalanan ini bersama masing-masing PAKnya. Badanku nggak enak, aku merasa nggak enak badan, lemes, bahkan setelah makan siang dengan roti bakar yang dibuatin kelompokku dan minum obat. Kayaknya zahra juga deh, dia mulai gejala demam, aku berbagi obat dengannya.

Dilanjutkan dengan pembagian slayer berwarna hijau terang bertuliskan OTFA. Kata Pak Budi,” jangan nilai slayernya dengan uang karena pasti murah”, memang slayernya itu nggak terlalu bagus menurutku. “tapi, nilai dari sisi sejarahnya, bagaimana kamu mendapatkannya”, lanjutnya.

Saatnya turun!, pulang!, seperti tadi aku bilang, habis tanjakan ada turunan, apalagi turun gunung. Langkahku jadi cepet, semangatku jadi lumayan, dan aku suka memilih jalan turun terbaik.
Pas turun dan juga naik gunung, mungkin karena aneh kali ya? Ngelihat bocah-bocah kelas 1-2 smp naik gunung?, banyak pendaki lain yang nanya, tentang darimana?, sekolahmana? Dan ngapain?. Atau banyak juga yang ngasih semangat.

Saat turun cuacanya menjadi jadi, gerimis, dingin, aku pun memakai jashujanku. Aku gak yakin bisa jalan turun dengan persedian airku, tapi coba aja dulu. Kami mulai berjalan kira-kira jam 1 setengah 2 an.
Aku dibantu miss nisa yang ngebawain tentenganku yang berisi snack, sarung dan obat, “makasih miss!, banget!, makasih!”, aku kebantu banget. Karena jalanku lumayan cepet aku lumayan didepan, aku jalanny bareng hikmah dan diakhir ketemu adel dan yesi. Aku jalannya lewat jalur alternatif nggak lewat tanjakan subhannallah atau tanjakan setan atau apapun namanya, mungkin secara fisik aku kurang kuat, tapi kalo aku lewat situ pasti seru.

Saat jalan turun aku memikirkan banyak hal, aku mempunyai banyak penyesalan selama perjalanan naik gunung ini. Aku terlalu fokus kepuncak, padahal banyak hal indah yang terlewatkan olehku. Aku meragukan diriku sendiri, padahal aku bisa!. Aku nggak lewat tanjakan itu, padahal pasti seru!. Aku nggak lihat bunga edelwise pas lagi dipuncak!. Dan untuk sekedar sejarah, aku kurang banyak mengambil foto!. Tapi yaudah lah, “itu waktu’, nggak bisa keulang lagi, yang penting aku belajar sesuatu yang penting aku punya memori tengtang ke puncak itu.

Dengan selamat dan lumayan cepat, menurutku, aku nyampe balik lagi ke kandang Badak. Pas setelah rapih-rapih, ganti baju, hujan deress, banget. Cuacanya jadi dingin, kami diem aja ditenda, dan mengkhawatirkan tendanya bocor. Hujannya makin terlalu, aku sekarang mencemaskan yang masih jalan turun, “kasian amat pada”. oh, terus, kasian juga yang tendanya kebanjiran, kelompok Athaya kelas 7 tuh, tendanya harus dipindah karena letaknya dijalur air.

Istirahat, Sholat, dan Makan, serta kegiatan lainnya. Malem ini tidurnya lumayan benersih kelompokku, pake matras, sleping bag, tidurnya lurus, tendanya udah rapih nggak kayak kemaren. Tapi, sayangnya, tidurku tetep nggak nyenyak, kayaknya sama dengan yang lain.

Besoknya adalah hari kamis, dan hari terakhir!. Target hari ini adalah pulang, balik ke Cibodas sampai saat siang. Sebelumnya ada packing, rapihin tenda, dan main!, aku sempet-sempetnya main sama bercanda. Aku pengen lihat, kemaren pas trekking turun dari puncak, Yesi nyebut-nyebut Muthi, katanya muthi ‘kangen’ dan rada peduli gitu sama aku yang lagi sakit. Disekolah aku sering mainnya sama muthi, mungkin kalo disuruh milih kelompok otfa sendiri, aku bakalan sama dia. Wkwkwk, gue jadi illfeel sendiri ama muthi.

Setelah rapih-rapih dan streching, kami mulai deh perjalanan 3-4 jam jalan turun gunung bawa tas carier super berat. Aku disuruh bawa bendera tuh sama ketua k’tania, week.. nyebelin, apaan banget nada nyuruhnya rese.

Posisi kelompokku membaik, dari kemaren memulai dipaling terakhir, sekarang kita mulainya dari rombongan kedua terakhir! Yeay!. Tapi lama setelah jalan melewati air panas nan bahaya nan capek, aku mulai menjadi Gembel (gerombolan belakang), ya, aku jadi di paling akhir. Emang diawal mulai jalan, aku nyadar posisi timku, dan aku tau aku nggak bakal kedepan juga. Kemaren-kemaren aku seneng jalan cepet, dan sebisa mungkin menjadi yang terdepan, tapi sekarang aku jadi heran sama orang-orang yang pengen cepet-cepet atau bahkan pindah rombongan ke rombongan depannya.

Dijalan aku sempet minta minum kakakku, habisnya gampang bangetsih diambil airnya. Benderaku dibawain k’hizi, lumayan sih ngebantu, tapi katanya dia ngebantuin gara-gara aku adeknya k’ayman, haduhh, rasanya gimana gittuuuu perasaanku. Tapi aku nggak peduli lagi, yang penting ringan, yang penting jalan.
Badanku terasa nggak enak lagi, mual, pusing, dan hidungku meler, pilek. Mentalku juga, karena capek mungkin, aku nangis berlinang-linang matanya saat dibagian akhir perjalanan.

“Just do it”, I Think. That was, even when my tears came, even when there wasn’t someone beside me, I had my last motivation.

Saat aku diposisi kayak gitu, aku jalannya bareng Bu Yanti, Bu Sulis, K’Aisyah, K’Icha dan yang lain yang dibelakang.

Di Pacanyangan ya?, pos sebelum tujuan dibawah, aku ketemu yesi. Aku lumayan terbantu dengan adanya yesi, pertama, karena dia kelas 7, kedua, mungkin karena aku lagi butuh temen. Aku jalan turun selanjutnya bareng yesi berdua, kita berdua jalannya semangat, tapi cepet capek dan istirahat, tapi habis itu jalannya semangat lagi.

Haduuuuh, aku kebelet pipis nih. Aku kebelet pipis juga, tapi nahan-nahan karensa pengennya pas udah nyampe toilet, tapi kayaknya Yesi nggak kuat, dia balsem alias balik semak, pipisnya dibalik semak.
Ketemu yang lain loh!, afi, azzura, haura, Pak Bucho, bukan aku aja yang kecapean ternyata!, aku seneng. Kita juga ketemu guru-guru dari Sekolah Alam Bogor, wkwkwk, mukanya juga pada kelipet capek. Aku nggak bisa istirahat lagi, aku harus cepet-cepet nyampe bawah.

Aku nyampe dibawah!, nyampe dibagian akhir jalan, jalannya trotoar disamping jalan raya, banyak tukang jualan!, parah. Ada yang jualan siomay, Baso Goreng, Gorengan, waaaah.. ngomong-ngomong aku laper, udah siang juga, jam makan. Langkahku semakin cepat, dan didepanku Afi juga, Yesi dan Bu Yanti rada jauh kebelakangku.

Sampe.

Setelah sampai, menaruh tas, aku disambut ayam bakar. Aku makan di meja suatu warung, bersama disampingku dhika, yang katanya baru nyampe juga!. Yang lain juga baru sampe kok..

Bersih-bersih, ngganti baju, dan yang paling penting, di Toilet! Suatu kemajuan peradaban yang luarbiasa setelah dari hutan. Siang itu aku nggak minum obat, parah, habiiiiss.. obatnya di tas carier, ribet.
Cuaca mulai gerimis aku bergegas ke tronton. Merupakan usaha yang lumayan untuk naik ke tronton dengan tas 10 kg, tapi untungnya dibantuin Pak Alim sama Banna buat ngangkat tasku. Nggak lama hujannya langsung deres, ada 4 orang yang belum lengkap, zahra, hikmah, azza, dan Bu Yanti. Nunggu mereka lama!, mana basah pula, hujannya masuk kedalam tronton, membasahi tas, pantat, kursi, dan membuatku kedinginan, (APA DEH-..-). Kerusuhan di tronton dimulai, setelah tadi bagi-bagi makanan, sekarang pada becanda dan berisik, biasa sih sebenernya.

Setelah reda, anggota juga sudah lengkap, maka berangkat. Sekitar jam 3an kayaknya. Aku diawal perjalanan tidur, capek. Pas bangun, jalanannya sedang macet, stuck, trontonnya berhenti. Pas macet trontonnya jadi panas karena nggak ada angin, melewati kebosanan, aku bareng yang lain maindeh. Kira-kira jam 5-an, tronton kami sudah sampai jaln tol, dan anginnya kenceng banget. Perutku laper, kayaknya yang lain juga, karena pada ngambil snack di tas, dan setelah dikeluarin langsung laris habis.
Sampe di rest area itu pas hampir maghrib. Kami lalu Istirahat, makan dan sholat maghrib. Sepatuku nyebelin, ribet, harus pake sepatu segala. Pas habis wudhu, aku tiba-tiba mimisan, kayaknya aku kecapean dan kurang minum.

Setelah sholat di musholla rest area, aku balik ke tronton. Pas jalannya itu ya, parkiran rest area yang bagian kendaraan besarnya itu penuh banget, bis dan truck berjejer dan mengantri. Makannya KFC!, tapi aku enek dan serasa mau muntah karena aku nggak minum obat siang tadi dan sore ini. Jadinya makananku nggak habis.

Pas perjalanan pulang, kok lewat depok? Aku heran. tapi aku udah nggak peduli deh. Aku pas di perjalanan pulang setelah dari rest area sempet dingetin buat minum obat sama bu yanti dan muthi. Pas ngingetin bahasanya muthi tumben baik, nggak, soalnya biasanyakan kita ledek-ledekan, tapi pas itu dia kayak baik, aneh gitu.

Karena kecapean, aku cari posisi enak, dan tidur. Tidurnya enak banget, pules, dibangunin muthi pas trontonnya udah berhenti, dan udah nyampe di cipedak!.Kami lalu turun dari tronton (yang merupakan usaha yang berat), kemudian jalan ke SAI kampus Cipedak. Keringanan banget tau nggak?, nggak bawa tas carier jalannya! Tasnya di taruh di mobil pick-up.

Sampe di Kampus Cipedak, kami disambut!, dan juga disambut oleh Baso malang, Jus Jambu, dan teh hangat. Aku kenyang baanget.. dan lagi, mual. Setelah makan udah bisa pulang sebenernya, tapi aku harus nunggunin Ka Ayman dulu, kakakku yang juga ikut OTFA. Trontonnya rada lama, jadi aku bingung deh mau ngapain, padahal aku udah capek banget, mau pulang.

Kakakku udah balik, lalu mengambil tas, dan terakhir absen kepulangan ke guru, balik kemobil, dan pulang! Supirku, bang hasan bantuin aku bawa tas, di mobil ternyata ada ummi sama muflih, mereka ikut ngejemput aku dan kakakku.

Di perjalanan menuju rumah, aku cerita-cerita ke ummi, ditambah sedikit pertengkaran dengan kakakku. Aku minum susu yang dibawain ummi, emmm.. ternyata perutku masih sakit. Trus, katanya ummi, anak kucing yang beberapa hari sebelum otfa baru aku sama adekku, muflih rawat, sekarang hilang, trus katanya muflih sedih bange

Nyampe rumah! Parah!, aku seneng! pas pintunya kebuka itu terasa keajaiban. Aku nyampe rumah langsung tiduran di sofa, aku caaaaaappeeeeek. Pas aku disuruh ummi buat rapihin tas carier ku, aku nggak bisa, karena Butuh kekuatan untuk merapikan tas ini!.

 

Well^^, Can’t wait the next OTFA

Terasa di Puncak Dunia – 1

OTFA Sekolah Lanjutan   
Out Trekking Fun Adventure

Badanku sebenernya lagi gak fit, malahan 3 hari sebelum Otfa aku lagi sakit gejala tifus. Aku bener-bener gak tau mesti ikut atau nggak, tapi aku mikir kalo ini adalah kesempatan sekali seumur hidup buat naik gunung. OTFA kali ini kami ke Gunung Gede, JaBar, rencananya ke puncaknya. Setelah kemaren PraOTFAnya, sekarang yang betulannya, dan sekarang kelas 7 bersama kelas 8 yang kalau dijumlah dengan fasilitator atau guru bisa mencapai 90 orang.

Kami memulai dengan kumpul jam 5.00 sore di SAI Cipedak. Packing, pembagian barang-barang, check terakhir dan mabit nantinya. Aku datang telat, sekitar jam setengah enam-an baru datang. Aku sudah siap, jadi nggak terlalu membongkar-bongkar isi tas carier yang.. PARAHH GEDE BANGET. Awalnya turun dari mobil yang dianter sama abi dan muflih, aku minder tasnya ‘mungkin kegedean’ pikirku, tapi ternyata pada gede-gede semua.

Jam 8.00 malem, aku sama kakakku ijin pulang duluan untuk istirahat dirumah dan baru balik lagi jam 2 paginya saat berangkat. Ummi juga dateng ke sekolah buat ijin bawa bulet-buletnya pulang dulu.

Pas pulang, makan sop kaki kambing dulu, padahal aku tadi udah makan nasi goreng dan aku udah kenyang dan perutku enek, aku makannya gak habis deh. Setelah ke apotek sebentar, Jam 9 malem sampe rumah, aku bersih-bersih dan secepatnya tidur, mempersiapkan buat besok nan capek.

Bisa nggak ya??

Aku selalu kepikiran itu. Karena kalau staminaku lagi ok, trekking mungkin salah satu hal yang aku nikmati. Tapi sekarang, dadaku nggak enak, rasanya enek, trus mana sakit perut lagi. Aku maksain banget supaya BAB dulu sebelum naik gunung, soalnya kalo udah diatas ribet.

Aku sama kakakku, dianterin abi jam 2 pagi kesekolah, mampir ke alfa dulu beli antis. Aku udah ngeliat ada trontonnya didepan gang pembangunan. Pas nyampe sekolah, suasananya heboh, persiapan mau ngambil tas dan baris. Aku mengikuti yang lain.

Pas jalan ke tronton, aku melihat gerhana bulan. pinggiran Bulannya jadi terang gitu, bagus deh.
Tapi kalo perjalanan ke Cibodasnya tidak menyenangkan menurutku. Selama perjalanan aku nggak bisa tidur, badanku masih nggak normal jadi rada enek gitu. Kami istirahat sholat shubuh dan makan pagi di pombensin.
Sebelum trekking. Semua harus baluran minyak dulu, minum teh, streching, ke kamar mandi, dan packing. Packingnya paraaaaah, ribet banget, pas semuanya udah rapih ada aja yang harus dimasukin lagi. Terus aku harus minum obat dulu.

Kelompokku posisi jalannya terakhir, sedih banget. Setelah dibagiin nasi, kami mulai deh perjalanan nan jauhnya.

Diawal kami semua melihat keatas puncak gunung,
“Jauuuhhh bangetttt”.

Target hari pertama adalah perjalanan 7 jam ke Kandang Batu.
Diawal jalan, pas mau betulin sepatu aku jatoh, malu banget. Kami melanjutkan perjalanan, dan mendapati jalan berbatu dan menanjak. Aku jadi capek.

Aku nggak begitu tertarik untuk menceritakan nama-nama daerah atau tempat istirahat secara spesifik, aku juga gak inget. Jadi aku ceritanya lebih ke akunya saat lagi jalan aja yah.

Perjalanannya itu apa banget menurutku. Aku kecapean, dan bukan nuha yang biasanya untuk diposisi akhir, tapi OTFA kali ini beda, aku pas jalan hampir diposisi akhir. Aku kecapean, sangat, dan aku juga meragukan diriku sendiri. Aku nggak yakin bisa sampe. Hampir, sering, diperjalanan aku kepikiran,
“Bisa nggak ya?”.

Perutku laper, itu juga udah siang. Jalan didepanku menanjak berbatu, diiring dengan pepohonan disamping. Kami atau aku, dititik mana sampai di air panas. Itu seru banget disitu, kamu melewati jalan berbatu licin yang melewati air terjun yang airnya hangat dan panas. Semangatku saat itu terasa kembali.
Setelah lewat air panas, jalan masih panjang. Tapi ntah bagaimana aku sampe di tempat istirahat makan siang, dan balik kumpul bareng temen-temen. Aku makan siang dengan nasi yang tadi dikasih sama abon.
Habis itu jalan lagi, tujuan terdekat adalah Kandang Batu, sholat. Kami mengambil wudhu disungai sebelum Kandang Batunya, Bu Ega, salah satu PAK (pembimbing anak kelompok) sepertinya sakit.
Kami sholat di kandang batu.

Perjalanan berikutnya sebelum Kandang Badak adalah bagian yang paling capek. Tanjakannya terasa lebih capek. Aku jalan bersama rombongan yang bareng Pak Madinah, bareng Aya, Zahra, Hikmah, Adel, Rara dan lainnya yg dirombongan itu.

Pas jalan, Pak Madinah sering memberi harapan palsu. Tapi mungkin itu yang membuat kita tetep jalan. Aku dan rombonganku sampe di Kandang Badak kira-kira jam 2-3 an, Terserah deh.
Saat aku nyampe kelompokku, K’Tania, K’Ais, Rahmi, semuanya udah ganti baju dan rapih, tinggal aku yang baru nyampe. Jalannya kelompokku semuanya kayak kelinci, cepet-cepet banget.
“Harusnya aku kayak gitu”

Kami masak makan malam, sholat, istirahat, refleksi, dan sebagainya. Air di Kandang Badak dingin bangetttt, sampe pas mau wudhu aja kedinginan. Sholat ditenda bikin kakiku sakitt dan, apa lagi ya?. Oh, anginnya pas malem kenceng banget, kayak suara ombak dipantai. Terus juga kita kalo mau BAK atau BAB harus di balsem alias dibalik semak, pake payung dan tissue basah.

Setelah semua kegiatan selese, tinggal tidur!. Tadi pagi aku pas jalan aku mikir, ‘kalo ntar malem aku tidur ditenda, nyaman, adalah keajaiban’. Dan sekarang aku lagi tidur ditenda.

Bukan tidur yang nyenyak ataupun nyaman sih, bisa dibilang. Kelompokku tidur ngalur ngidul. Kakinya ketekuk semua, nggak pake matras ataupun sleeping bag, jadinya kedinginan dan sakit-sakit badan.

Hari kedua dimulai. Target hari ini adalah puncak!, sampe puncak gunung gede pas tengah hari dan balik kira-kira siang. Seperti kemaren kita persiapan dan streching dulu.
Posisi kelompokku dikasih yang diakhir, lagi. Nyebelin banget kan jadinya, gak ada semangat buat jalan kalo terakhir. Kami mulai trekking dengan tanjakan yang lumayan, dan treknya itu tanah, tumbuhan, akar, bukan kayak kemaren yang tangga batu.

Aku tetep gak bisa, aku cepet capek. Kelompokku seperti hampir semuanya, mencar jalannya. Aku yang kurang fit makin belakang aja posisinya. Aku jalannya bareng rifdah dan Bu yanti. Aku pas trekking jadi suka nutrisari, tapi itu bikin minumku krisis.

Ada tanjakan panjang yang konstan sebelum puncak, itu padahal cuma tanjakan 30 menit. Tanjakannya serasa lama bangettt, berbatu. Aku istirahat terus pas jalan. Ada disuatu titik, terlihat puncak gunung pangrango, rasanya itu ngefeel banget. Rasanya capek dan putus asa, tapi disisi lain juga ada perasaan harapan pengen cepet nyampe. Puncak gunung pangrango kelihatannya jadi deket deh, “pasti puncak gunung gede bentar lagi”.
Oh iya, pas jalan keatas itu, gak hari ini ataupun kemaren pasti ada aja yang ngasih harapan palsu. Pendaki yang lain, yang mau turun selalu ngasih tahu kalo bentar lagi, 5 menit lagi, 15 menit lagi, padahal mah masih jauuuh.

Tanjakannya hampir selesai!, udah ada sinar matahari!, pemandangannya juga udah kelihatan. “Bentar lagi, ayo!”.
Sampai akhirnya pepohonan makin kecil dan hutannya mulai habis. “sampe”, atau hampir sampe bisa dibilang. Sekarang aku udah nyampe di atas kawahnya, atau gimanapun jelasnya. Tanjakan lagi lho. Sekarang kanan kiriku bukan pohon, melainkan pemandangan kebawah, dikiriku ada tali dan disebelahnya lagi kawah gunung. Dikananku langsung jalan turun atau kalo diatas gunung pasti ada garis miring kebawahnya kan?, itu dia.
Jalannya berbatu, menanjak, pasti. Aku melihat dari sini kalo itu ada sebuah puncak, pas aku nyampe dipuncak  yang tadi aku lihat, ternyata ada puncak lagi. Ada turunan tanjakan lagi. Bu Yanti jadi semangat, jalannya jadi cepat didepan, Rifdah makin capek dibelakang, dan aku ditengahnya. Sepanjang jalan mengeliling kawah menuju tempat tertinggi itu, aku merefleksikan,

“Hidup itu nggak ada tempat yang paling tinggi, lihat aja tanjakani, habis tanjakan ada tanjakan lagi, ada lagi, ada lagi, dan kemudian ada langit. Hidup itu pasti habis susah gampang, kayak sehabis tanjakan ada turunan, tapi sehabis turunan ada tanjakan lagi. Jadi,, sebagai manusia jangan terlalu santai dan diam disatu tempat aja, ada banyak tanjakan dan turunan”.
Aku Betulan sampe dipuncak bareng temen-temen loh. Ada plang yang bertuliskan puncak gunung gede!,
“Hidup!, parah!, aku bisa nyampe!”

That Time, To Live a Life

That time, 6.00 pm.

Aku sendirian dirumah, D*m*, gak tau kenapa rasanya ‘in the middle of me’ kosong aja. Mungkinn?, ini katanya yang namanya galau, tapi, *h*t, aku gak percaya sama yang namanya galau. Galau cuma campuran dari perubahan lingkungan dan hormon di tubuh remaja aja, titik.

SO, aku ngaji, as always, it’s make me calm down. Setelah muroja’ah satu surat, aku mengisi waktu dengan nonton tv, “gak ada yang seru tapi”, jadi aku main hp aja. Main hp tepatnya nonton youtube, yang herannya aku nge-search ‘international youth inventor event’, yang nyebelinnya lagi ngingetin aku sama Maha-PR kelas 8 ini, PENELITIAN.

That time, I started really became exited about that research that I will do, coz the video I search. Aku jadi ke-i n s p i r a s i lagi, buat nyari judul penelitianku yang bergenre untuk invent something new sama kreativ, karena juga penelitian kelas 8 ini bakal dimasukkin ke ‘international youth inventor event’ itu. Gosh, aku pengen banget ikut kayak gituan, aku pengen banget berkompetisi terus juara 1, karena seumur 13 tahun ku ini, aku hampir gak pernah ikut ‘kayak begituan’. Satu-satunya yang pernah kuikuti itu cuma olimpiade science se jakarta pas kelas 5, dan itu gak berlanjut menang.

Sampe, orang tuaku sama adekku pulang. Aku nonton sama baca-baca buku sebentar, dan aku UDAH DAPET KOK apa yang mauku teliti. So, aku ngomong lah ke bapakku yang lagi nonton tv, minta pendapatnya tentang penelitianku, but I didn’t got the answer or courage that I need from his mouth. What really I got, really, Is more doubt and question. Kesel dan gak terbantu, aku balik ke kamar.

Bapakku terus nyamperin aku, nanyain tentang yang tadi, ‘menurut kamu gimana dulu?’, kesel, bingung, aku diem aja sambil denger lagu. ‘Kalo kamu gak serius gitu, yah aku gak serius juga’, katanya, maksudku bukan gitu PLEASE!. Aku diem, karena aku ngerasa kalo ngomong bakal percuma, kalo aku ngomong bakal berakhir gantung, kalo aku ngomong nanti kalo itu bukan ide bagus gimana?.

GUE gak pernah seterbuka apapun sama ortu kalo udah omongan kayak mimpiku atau keinginan kedepanku atau kehidupan sekolahku atau PR atau lagi kesel atau something that emo. Oke sama ortu ketawa, oke bercanda, oke manja minta dibeliin, aku meluk-meluk, oke ngebebanin biaya, tapi aku gak pernah, maksudku jarang, ngebebanin pembicaraan kayak gitu. Aku gak pinter ngomong tentang kayak gitu. Gara-gara itu juga, mungkin, aku jadi sering kerasa, kayak ortu ku gak seperhatian pas sama kakakku daripada pas sama aku tentang sekolah.

I never have courage or convident to do,
Oke nilaiku jarang yang 7 maksudku selalu 9-10, Oke aku bisa punya temen, Oke aku bisa ngomong didepan kelas, Oke aku suka bercanda. Tapi aku punya keyakinan buat, ‘gak peduliin diri LO sakit, yang penting gk ngebebanin orang lain’, dan aku juga punya keyakian buat, ‘jadi yang pertama untuk gak peduli’. Singkatnya, IQ ku tinggi, EQ ku rendah.

BUT
I dont have the answer
I dont have the remedy
For my problems

I just have dreams and ambition
To live a life

I needs courage to do that

I needs motivation
from my parents, clearly
from my friends, honestly
from my own world, selfishly

from You
GOD, help me

Make Something! Do Something! Anything!?!?!

I and Muthi left school for a week, miss the once
in the year ‘Art day’, miss preparation examination moment, miss many school information, but we got an amazing experience at “Innovation and Entreprenourial Education Training Course”.

(Monday) What is Creativity? That the first question of this week.
We sat in the chair on the class that was really cool with other 28 highschool students. Our teachers were Dr. Rosa, Dr. Omar, and Mr. Fozan, and all of them was talking with language name ‘english’.

Creativity is do something with unique and different way. Because when we want to invent something, we need to become a creative person, so what we invent is something different.
Creativity have stage, (1) Preparation, (2) Incubation, (3) Illumination, (4) Veryfication, and (5) is application.

Everyone is creative, don’t understimate yourself. Imagination is creativity base. People with creativity have more couriosity and critical thinking, that made them more eazy to find ‘the needs’ and then ‘the solution.

There are 4 keys of critical thingking, (1) comparing, (2) Predict, (3) Classified, and (4) is guess.

(Tuesday) So today we get alot more about needs. like what is need?, need is maybe something that come out from your feeling, what you feel?, how do you care about your surronded?. Do you know that there are many needs around us?.

We took some walk today, we saw our enviroment and society around us. well there are many things that pretty much we can make better. like the trash can, it was messy, or the pedestrian, there was no pedestrian!, or maybe a cat?.

So after you become a creative person, you need to find ‘the needs’, so maybe sometimes you will have the solution or the idea, or the ‘eureka!’ moments.

(Wednesday) Just like yesterday, but now we were going to a bit further about our hearth-head-hand connection. So after you have a need from your hearth, and the solution from your heads, you can start use your hand. you can start to draw your Idea, makin it into 3D, or even make the prototype.

In the morning, we had so much fun, or art class exactly. We split into some group and start making our model. But, do you know what model is?. Model is something that already have a shape but cannot be use. That is quite different from prototype, when prototype is already have a shape and can be use but it’s still in the process of develoupment. So, we get our hand dirty, paint, cut, draw, and make something as a product of our solution.

When we already make a product, what we need to be more better is other people. Why? because we need other people critics and comment to know where is the problem in our product and fix it.

But, the big lesson of today that really unlocked my mind and my hearth is, to be able to hear other critics, what other feel, to make everyone better.

There is a connection, between this Needs-Solution-Product-Product Develoupment- and finally try sell the product, or entrepreneurship. When we are in imagination side we can really see the world like we want to see, there is no barier, but when we are want to get in the market side, we really need to make a research about the market and the up to date news.

Then we played some game about we beeing a buisness person and we need to find a partnership to other people that help us in buisness. The lesson from this game is, that if we have a buisnees we can’t just do it alone, you need to find a partner that help you.
(Thursday) Like yesterday when we do a buisness person game, but now we were the one who made our own buisness card. I am not good at art, so it’s hard to me to make something artistic. But I did it, and I am finished it very well.

On the afternoon, we talked a lot about buisness plan. Start with judgeging our product, try to survey the market, and others. We fill the buisness plan paper that mrs. Rosa gave us, it was a really detail buisness plan but it serve with simplicity that made us eazy to understand. What I got from making this buisness plan is, that buisness plan is very simple, more simple than wa we have done in 8th grade, because actually buisness plan just have 3 things to be planned, (1) The Product, (2) The Customer, and (3) is The Market.

I had a time to talk about my testimonial about this experience, so I gave them my impression. Like, ” I really thanks mrs. Rosa and Dr. Omar for gave us a new and very useful knowledge, and bring us the a lot of fun in this week”.

And the very end of today session, mrs. Rosa tell us that tomorrow we are going to make a commercial! About our innovation. that’s really means alot to me! cause I’m not good at acting!!. But, anyway see you tomorrow, see what happend to my commercial!

(Friday) Last day, Last call. Me and Muthi did some shooting in the morning that was really fun. And in the afternoon, we did the editing, that us can take one year time, but we finally finished itu.

All of Us, sit together and watch everyone commercial video, it’s fun, really. And the most fun is, graduation! And certificate!! Wow we never ever got certivicate on Sekolah Alam Indonesia. But I kind like sad, because in this end of the week I already make some new friends, but we already to need to say ‘good-bye’.

it Feel right

Gue suka film ini, aku suka lagu ini, buku ini, drama ini, artist ini.
Keren banget! Lagi Nge-trend gitu loh!
Afterall, it feel right?

Hingga suatu saat terbesit, kenapa?
Gue menontonnya lagi, mendengarkannya lagi, membacanya lagi, mengikuti beritanya, berulang-ulang, berulang-ulang.                             Mata sakit, badan  kaku, kuping gue bosan.

Ada banyak masalah, ada banyak PR, ada banyak kesusahan. Maka-perlu-menontonnya-mendengarkannya-melihatnya.
Lalu yang gua dapat cuma, yang gua nikmatin cuma, harapan, yup, harapan. Tapi sayang.. harapan itu hanya on screen, False Hope.

Diatas segala kesukaan lo atas sesuatu, ada harapan bahwa bisa meninggalkan kenyataan
Diatas segala kegengsian lo atas sesuatu, ada rasa kebersalahan.                                                                         Diatas segala kesenangan atas segala hiburan yang diberikan, ada manipulasi dan kebohongan

Honestly.. those entertainment, feels-quite-not-right.

My IEYI Will

Kamus:
IEYI – International Exebition of Young Inventor
LIPI – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Gedung SMESCO – Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 94, Pancoran, Jakarta Selatan, Indonesia

International Exhibition for Young Inventors (IEYI) 2014

International Exhibition for Young Inventors (IEYI) 2014

Hari ini? Kupikir gak bakal ada pelajaran bahasa inggris, tapi yahh ternyata…..

Kita kelas 7, 8, 9, setelah buka kelas, briefing, dan pembagian mobil, lalu berangkat. Tujuannya (gedung SMESCO), Acaranya (IEYI), Waktunya (Sekarang, Jum’at, 30 Oktober, 9.00 pagi). Kejadiannya itu gini, ada accidental moment yaitu IEYI ini, tiga murid SAI dari kelas 9 berhasil lolos dan mewakili SAI di acara itu. Acaranya itu international walaupun yang dateng pun cuma Malaysia, Taiwan, Thailand, Filifina, Jepang, dan yang kulihat cuma itu.

Di mobil kelompokku ada, aku, Haura, Ali, Rian, Bu Firda, dan mentor inggris kita, Mrs. Diani, yang hasil dari kombinasi anak-anak ini (tambah gurunya), menghasilkan mobil yang sepi. Tapi gak peduli, sekarang dah nyampe.
Kami turun dari mobil, dan menuju pintu masuk gedung dengan kubah bundar itu. Di lantai atas sudah menunggu hampir setengah dari semua murid SAI. Terus kita kumpul, briefing, pendahuluan tugas bahasa inggris -_-, dan silahkan mengeksplorasi!, kumpul lagi disini jam makan siang.

Dengan excited aku menuruni tangga otomatis itu, bareng kelompokku, dan lalu memasuki pintu masuk ke arena pameran berisi 300 both penemuan, inovasi, dan anak-anak dengan berbagai aksen berbeda.
Tugas 1, wawancara dan menuliskannya keduanya menggunakan bahasa inggris.

Guyyssss, gak pernah aku ngerasa bahasa inggrisku sebagus ini sampe aku wawancarain anak-anak jepang, yang ngejelasin penemuannya sambil baca teks, yang mereka ditanya harus manggil gurunya dulu karena gak ngerti bahasa inggris. 1 jam didalam pameran dan kami dengan kalap mewawancarai sekitar 8-10 penemu dengan bahasa inggris campur isyarat tangan, sampe kelupaan tugas ke 2.

Jam makan siang, kami harus segera keluar pameran, dan makan siang, saat itulah aku menyusun catatanku lagi.
Eazy ball picking –Taiwan
Hand generate power car – Jepang
Pembuka galon
– Indonesia
Menempel poster mudah – Taiwan
The rubber runway gun – Thailand

Lalu setelah yang laki-laki sholat jum’at, yang perempuan sholat dzuhur. Sekitar jam 1, kita masih belum puas berkeliling, jadi diperbolehkan untuk melihat pameran lagi sampai jam setengah 2, untuk menyelsaikan tugas ke 2.

Tugas 2, mencari Inspirasi penelitian.

Entah berapa kali aku udah muter-muter disini, tapi aku tetep kagum. Maksudku aku ‘keinspirasi’ bgt, lupain semua ide penelitianku yang super ribet itu, soalnya disini penelitiannya simple-simple banget.
Setelah capek, terinspirasi, kenyang, dan foto-foto, kita pulang, aku tidur dimobil.

Maksud dari semua tulisan gak deskriptif ini adalah, aku betul-betul temotivasi buat mengikuti IEYI 2015 selanjutnya, dengan penelitianku di kelas 8 ini. Aku sangat terinspirasi untuk membuat penelitian yang simple tapi innovatif dan menarik. Dan aku sangat bingung unbtuk menentukan penelitiannya apa.

Aku pengen membuat sesuatu untuk penelitian ini, suatu innovasi dalam bentuk produk untuk solusi sebuah masalah, (atau itu hal yang selalu diulang-ulang guru setelah ikut pameran ini). Tapi serius, aku pengen. Tapi juga, aku bingung, aku termotivasi buat itu karena pengen ikut ke luar negri di IEYI 2015? Atau karena emang aku mau?. Karena pasti I‘ll becaming a really fool person, kalo aku ngarep banget ikut/masuk IEYI 2015, tapi gak masuk.

Jadi keputusanku akhirnya gini,(1) penelitianku akan berbentuk produk innovativ untuk menyelesaikan masalah, (2) aku bakal menjalani dengan baik, dan menikmati setiap langkah dari penelitian itu, karena supaya kalo gak ikut/masuk IEYI 2015, padahal (3) aku selalu berharap ikut/masuk IEYI 2015, (4) aku tetep menikmati penelitianku, dan gak nyesel.

Barking while Running, This is the wrong way !

My first ever ‘Long March’ (Read: walking in the middle of the night for 18 kilometers from Citayem to Sekolah Alam Indonesia Cipedak), was held on 7th-8th of November 2014, Friday-Saturday, 10.30 pm (that’s the time when the first group was started the journey from the gas station somewhere in Citayem, and that’s referred to me). Well, my grup’s name is Jaguar, contained of, (1) me, (2) Mabelle, (3) Hikmah, (4) Sasa from the 7th grader, (5) Senior Tiara, and (6) Senior Amanda the group leader, and plus, (1) Mr. Wahid, (2) Mrs. Ratu, (3) Mrs. Vega, if the teachers count to be part of the group.

At the time when we were already ‘sick’, and tired, and every legs of our felt want to fell off from the bones, it’s one o’clock in the middle of the night. We already in the middle of this walk for 3 hours, and from citayem to cipedak, we already past the halfway of the journey on SAI Meruyung and now going to finished the ¾ remained of this.

The road turn to be bigger from many other road we already past, it’s two way road extended from SAI Meruyung to before Krukut (guyss, I dont have a good comprehension and memory of direction either to explain that, so be understand). Our group not in one piece, there were the teachers in the back, the fastest student in the front, and the average speed student remain in the middle, that’s were my place. Mr. Wahid lead our group to take some break and sat, and I can tell by his face, he tired, really badly. So we were all stop, but when the two teacher behind (Mrs. Ratu and Mrs. Vega) come for us to break too, and I and others just had a sit for nearly two second, we got up again. There was another group catching for our first place!!.

We cannot help, they’re boys, they’re running after us, and they got that place. In this Long March we walk with saperated per group, and each group saperated by 5-10 minutes, and its hard to saw us being ‘defeated’ by boys, ‘My brother’ exactly. That rabbit and turtle games between us and that boys group, made up us faster and stick together as a team, well not exactly a team, the teachers were all gone in the back either eaten by tired or dog !. So our choice was only to stick with that boys and the teacher, Mr. Subita, and that when we or I almost beeing eaten by dogs! Literallly!.

We arrived at some small trisection, between right and left, not that difficult, so we followed the sign of SAI and turn Left.

It was a small common pathway enough to one car, with house and residence in the two side, and withouth street lamp it was dark. It was past that trisection and I heard the barks, and I thougth “ It’s okay, I already used to that in our daily trekking”, But I wasn’t. That dogs were barking while running from the other small pathway in the left. The other of my group member and the boys group infront of us were past that dogs with find. But when it’s our turn (Me, Mabelle, Hikmah), they were come for us!, and our instinc say to run! So I run! And so I fell. I fell with my hand first and made some scarcth, and my shoe come out from my feet, and I prone in the aspalt with the dogs barking behind me. And I felt for the first time since I rememberred watching Hollywood movie , I thougth, “this is between death or live”, and I got up from the aspalt and run again. The barks became small and disappear, when I tried to walk again and calming down my breath, and started laughing.

Along this Long March, there were theachers that seems ‘only’ ride-stop-ride-stop while riding a motorbike, and gived us a cheer and motivation with a smugled smile in their face, while we tried to keep our feet in place. And so, one of them Mr.Budi come for us while riding a motor, and say “This is the wrong way! Go back!”.
I meant, “what?!?!”. And we turn back, and some of us run and some of us kept the spirit and some of us more ‘sick’.

We came back again to that trisection and found the other boys group, and so we bacame the third group. And also we found our gone theachers! Yeaay~, we still together. I thougth my group is ‘cursed’ because lefted the theachers behind, so we became false way (?), but that’s quite a funny idea. Then we take the right turn instead againts of the SAI sign to the left that maked us to the wrong before.

From now to end, it’s almost over. We were near matoa. We arrived at Matoa. We were near the top of the road climbs infront of Matoa. We arrived at the top of the road climbs infront of Matoa. We were near Cipedak. We were near Cipedak. We were near Cipedak!!.

We used the ‘mouse way’ instead of followed the big road to Cipedak. And when we turned to rigth and see the gate of Cipedak with ‘My brother’s Group’ blocked the view, I almost run.
And we did, we arrived at SAI Cipedak.
2. 39 AM

There wasn’t any soevenir from this experience, but I sure you the pain in the legs will make. The biggest thing that make me happy was change clothes. Then we chat to the other player in this Long March, pray shubuh and sleep.
I woke up in the morning, well it was 6 o’clock, go home!.
Without counted the pain in the leegs, I think this is a fun experience.

Skrip-succes <33

Pernah gak sih kalian luka ditelapak kaki?, terus lukanya gak boleh kena air? terus mandinya susah?, pake plester tahan air cuma gak bener plesternya, terus akhirnya pake kantong kresek jugaaa sambil kakinya diangkat-angkat ~~
Mungkin kalo kalian yang belom pernah ngerasain gak bakalan ngerti, cuman kalo kalian yang udah pernah ngerasain pasti bener bangetts. (komentar yahh klo pernah)

Maka dengan dasar masalah seperti itu.. aku mempunyai ide brilliant! JRENG JRENG JRENG.. untuk membuat showercap khusus kaki! Horeyy! (okeh.. mungkin itu bukan penemuan yang fancy, tapi cukuplahh untuk menyelesaikan tugas penelitian atau skripsi (bahasa mahasiswanya) di tingkat kelas 8 ku disekolah ku ini)

Ini adalah kali kedua setelah dikelas 6 di SAI, aku bersinggungan dengan yang namanya penelitian ini, dan sepertinya bukan yang terakhir kali dalam hidupku mengingat masih ada bangku kuliah. Penelitian adalah suatu project perorangan untuk membuat kajian tentang suatu masalah/perbandingan/teori/solusi dibidang science/social, yang ada di SAI di tingkat kelas 6 dan 8.

Oh?, kajian doang? gampang dong?.

Gampangmuumati!*?!?!?@%@$^$, ehem, penelitian ituuuu kayakkk susahhhh, ribettttt, panjanggg, nyebelinnn, banget. Karena kita punya makalah kosong dari BAB 1 – 5 dengan isi yang berbeda-beda, yang perlu diisi. Ditambah lagi dengan metodologi penelitian untuk pengambilan data  perlu turun ke lapangan. S U S A H

Maka dari itu.. aku akan membuat penemuan berupa showercap khusus kaki, dengan refrensi hasil dari evaluasi produk-produk plester anti air yang sudah ada. Mudah-mudahan, mungkin deritanya tetep ada, cuman mudah-mudahan saya kuat menjalaninyaa.

D*mn! it’s a crap, those bunch of script!

But Hopefully, my script not a crap, even if it’s like one of them