o-be-ci-ty and my self worth

“eh nu, gw bingung deh gimana caranya bisa makan banyak.. badan gw kecil banget”, celetuk temenku pas kita lagi nugas bareng.

Reaksiku? ketawa dalam hati. 

Ketawa habis-habisan, karena 2 hari sebelumnya aku habis lihat temanku yang lain minum obat fat blocker dan ngomong “aku gendut banget” di depan aku yang jelas-jelas 10 kg lebih berat dari dia.

……………..

Aku sampai bingung mau mulai dari mana, apakah tentang hubungan obesitas dengan risiko kualitas hidup penderita, atau tentang stigma obesitas di masyarakat, atau tentang obesitas dan kesehatan jiwa? Apapun diantara topik itu yang dibahas, yang jelas tulisan ini untuk diriku sekarang yang selalu membenci diri ketika melihat ke cermin dan diri kecilku yang lalu yang selalu berbahagia tidak peduli dengan ukuran kaos yang dipilih. Tulisan ini juga untuk perempuan lain yang selalu merasa tidak pantas seberapa kecil atau besar ukuran celana yang dipakai.

Aku tidak selalu gendut, sekitar umur 4-5 tahun badanku kecil sekali, anaknya sakit-sakitan dan sulit sekali makan. Masuk SD, nafsu makanku bertambah, udah lebih sehat, dan berat badanku bertambah. Aku mulai sadar dengan tubuh sendiri itu ketika umur 10 tahun ketika ada pelajaran mengenai perbedaan biologi perempuan dan laki-laki dan merasa ada yang beda dari diriku umur 11 tahun. 11 tahun aku menstruasi pertama dan berat badanku bertambah drastis, istilah medisnya “growth spurt”, tapi waktu itu ibuku cuma bilang aku gendutan. Aku mulai berhenti sarapan, makan siang sedikit, dan puasa dari umur 11 tahun. It doesn’t work, aku jadinya malah jajan lebih banyak dan gak pernah diajarin konsep apa itu makan sehat dan seimbang. Umur 13 tahun, beratku 62 kg. Aku ingat, ketika ada cek kesehatan sebelum naik gunung, umur 13 tahun, teman-temanku gak ada tuh yang mau naik timbangan padahal jelas-jelas mereka beratnya jauh dibawah aku. Mereka berisik tidak mau jadi yang paling pertama naik timbangan. Kesal, aku naik timbangan duluan dan mereka langsung diam melihat beratku yang 20 kg lebih dari mereka. Anehnya, beratku stabil diantara 62-65 kg dari umur 13 tahun sampai umur 17 tahun. Bertahan, sampai aku harus mempersiapkan dan masuk kuliah. Sekarang, umur 22 tahun beratku pernah hampir mencapai 80 kg.

Lalu, kenapa sekarang? kenapa sekarang baru bicara?. Rasanya karena aku sudah terlalu lelah untuk mengasihani diri, sudah terlalu capek untuk merasa tidak pernah cukup, dan terlalu tersakiti dengan kata-kata orang terdekat sendiri. 

Sekarang, aku gak bisa berhenti memikirkan tentang berat badan, bentuk tubuh, apa yang harus dimakan, apa yang tidak boleh dimakan, olahraga apa hari ini sepanjang 24/7. 

Sekarang, rasanya aku selalu mendengar kata-kata orang mengomentari tubuhnya sendiri didepanku dan it’s hella triggering. 

Aku cuma mau bilang ke diriku yang lalu dan sekarang, “yes you are hurt, it’s okay to feel sad, and lets be better together“. Aku pernah dengar suatu paradox “untuk menjadi lebih baik, maka harus menerima kondisi saat ini terlebih dahulu” and here it is.

for my 11th years old self:

it’s okay, you are gaining weight, it’s just a sign that you are growing and developing

for my 13th years old self: 

Yes, your best friend is struggling and has an eating disorder and it’s okay, it’s not your responsibility to fix them.

for my 18th year old self: 

Yes, you are having difficulty finding your position in this life, where are you and where are you going. You are having difficulty studying to enter university and you don’t even know how to survive a university life. You feel alone and food is your only friend. It’s okay, it’s the only way you know how to survive.

for my 20th years old self: 

Yes, your family emotional state is a trainwreck and you tried your hardest to keep a hold of everything. It’s okay to take care of yourself too.

for my 22th year old self: 

Yes, your mother’s words are hurting and her affirmation is scarce. Yes, your father’s love feels lost and he almost never had time for you. And yes, you keep comparing yourself to a million people out there that have more accomplishments than you. 

It’s okay, I just I want you to know that the love comes within and you will feel liberated once you stop caring for other affirmation

Leave a comment